Darma
Rika Swaramarinda
Susi
Indriani
Dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
ANALISIS
ECONOSAINS
– Jurnal Online Ekonomi dan Pendidikan
(Vol.09
No.2 Tahun 2011)
DI
SUSUN OLEH :
FITRI
RAMADHANTY (8143162836)
D3
Sekretari 2016
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri Jakarta
1.
Latar belakang pemilihan jurnal
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia merupakan salah satu dari ekonomi makro. Dimana pertumbuhan ekonomi
Indonesia sangat berpengaruh besar bagi negara. Oleh karena itu saya memilih
journal tentang “ECONOSAINS
– Jurnal Online Ekonomi dan Pendidikan”.
2.
Tujuan analisis
Untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dalam pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah.
3.
Hasil penelitian
- Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian yang bersifat teknologi, institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada (Todaro:1994). Kuznets mengemukakan enam karakteristik atau ciri proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui di hampir semua negara maju, yaitu :
a. Tingkat pertumbuhan output per
kapita dan pertambahan penduduk yang tinggi.
b. Tingkat kenaikan total
produktivitas faktor yang tinggi, khususnya produktivitas tenaga kerja.
c. Tingkat
transformasi struktural ekonomi yang tinggi.
d.
Tingat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi.
e. Adanya kecenderungan
negara-negara yang mulai atau yang sudah maju perekonomiannya untuk berusaha
merambah bagian-bagian dunia lainnya sebagai pemasaran dan sumber bahan baku.
f. Terbatasnya
penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sepertiga bagian penduduk
dunia.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun walaupun secara umum dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhannya cenderung membaik terutama setelah pemerintah memberlakukan kebijakan-kebijakan ekonomi sehingga tercipta suasana perekonomian yang kondusif. Pada saat krisis ekonomi melanda Asia, Indonesia tidak terkecuali terkena dampaknya bahkan mungkin yang terparah, tetapi saat ini perekonomian Indonesia sudah mulai bangkit lagi.
- Pengeluaran Investasi Pemerintah Dalam neraca anggaran pendapatan dan belanja negara, pengeluaran pemerintah Indonesia secara garis besar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Klasifikasi ini mirip seperti klasifikasi pengeluaran ke dalam pos-pos pengeluaran lancar dan pos-pos pengeluaran kapital. Pengeluaran rutin pada dasarnya berunsurkan pos-pos pengeluaran untuk membiayai pelaksanaan roda pemerintahan sehari-hari, meliputi belanja pegawai, belanja barang, berbagai macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga barang); angsuran dan bunga utang pemerintah; serta sejumlah pengeluaran lain. Sedangkan pengeluaran pembangunan maksudnya pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik, dibedakan atas pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek. Identitas keseimbangan pendapatan nasional Y=C+I+G+X-M merupakan “sumber legitimasi” pandangan kaum Keynesian akan relevansi campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Dari notasi yang sangat sederhana tersebut dapat ditelaah bahwa kenaikan (penurunan) pengeluaran pemerintah akan menaikan (menurunkan) pendapatan nasional (Dumairy:1997).
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah. Seperti telah diketahui, pengeluaran pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercermin dalam realisasi anggaran belanja rutin dan realisasi anggaran belanja pembangunan, sedangkan jumlah seluruh penerimaan meliputi penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri yang disebut penerimaan pembangunan. Ditinjau dari tujuannya, pengeluaran rutin merupakan pengeluaran operasional dan mutlak harus dilakukan serta konsumtif, tetapi tidak semua anggaran belanja rutin dapat dikategorikan sebagai pengeluaran konsumsi (current expenditure), misalnya seperti belanja pembelian inventaris kantor, belanja pemeliharaan gedung kantor, dan lain-lain. Pengeluaran konsumsi yaitu pengeluaran rutin negara dalam hal ini belanja pegawai yang mencakup gaji dan pensiun, tunjangan serta belanja barang-barang dalam negeri, dana rutin daerah dan pengeluaran rutin lainnya yang berdampak konsumsi pegawai atau masyarakat terhadap barang-barang meningkat yang kemudian menaikkan fungsi konsumsi yang menyumbang kontribusi terhadap bruto nasional dan pertumbuhan ekonomi.
4.
Hasil dan analisis
Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi dalam suatu negara dapat diukur dengan membandingkan. Contohnya ukuran
nasional, Gross National Product (GNP). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu :
a.) Faktor
produksi.
b.) Faktor
investasi.
c.) Faktor
perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran.
d.) Faktor
kebijakan moneter dan inflasi.
Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia 2017 akan mencapai 5,3 persen. Presiden memprediksi
perekonomian Indonesia akan membaik dalam beberapa bulan kedepan. Presiden Joko
Widodo juga memprediksi laju inflasi tahun 2017 diperkirakan berada pada
kisaran 4,0 persen. Faktor yang membuat prediksi perekonomian
Indonesia pada tahun 2017 membaik adalah kinerja ekspor nasional yang bergerak
menuju tren positif. Nilai produk yang diekspor surplus bila dibanding dengan
nilai impor, meningginya permintaan ekspor, ini sangat mempengaruhi daya saing
sebuah negara. Semakin baiknya harga komoditas ekspor, membaiknya ekonomi China
dan pengaruh dari suku bunga bank sentral Amerika Serikat. Ini satu-satunya
pengaruh dari luar negeri, tetapi menjadi faktor penentu pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh
investasi pemerintah sendiri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu
karena investasi termasuk kedalam jenis ekonomi makro, dan merupakan salah satu
komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB), atau Gross
Domestic Produk (GDP). Dengan adanya Investasi pemerintah mendapatkan
penghasilan dari pajak yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
seperti yang tercantum dalam APBN(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
sedangkan masyarakat diuntungkan dengan tersediannya lowongan pekerjaan. Semakin
banyak investor dalam negeri maupun asing yang menanamkan modalnya di
indonesia, itu berarti dalam sektor industri mengalami pertumbuhan. Sehingga
semakin luas kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia, serta Indonesia
sedikit demi sedkit mampu mengurangi ketergantungannya terhadap negara lain.
Konsumsi
merupakan salah satu faktor penentu pertumbuhan ekononomi Indonesia yang
sekaligus juga indikator kesejahteraan penduduk Indonesia. Sebagai indikator
kesejahteraan, tingkat konsumsi akan menentukan kualitas pembangunan manusia
Indonesia yang terekam dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sampai saat
ini peringkatnya masih jauh dibawah negara-negara tetangga, seperi Singapura,
Malaysia, Thailand, filipina, dan bahkan dengan Vietnam. Pemahaman terhadap
konsumsi penduduk Indonesia selain berguna untuk memahami kondisi kesejahteraan
penduduk Indonesia. Konsumsi penduduk Indonesia sebagian besar merupakan
konsumsi rumah tangga menjadi prasyarat penting bagi pertumbuhan ekonomi
Indonesia, mengingat kondisi wilayah yang tersebar dengan beragam potensi
sumberdaya alam dan beragam kesenjangan yang terjadi antar wilayah maupun antar
sektor. Selain itu, keberagaman sosial ekonomi penduduk Indonesia yang sangat
tinggi menjadi penghambat dalam mengukur tingkat konsumsi.
5. Kesimpulan
- · Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian yang bersifat teknologi, institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.
- Pengaruh investasi pemerintah sendiri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu karena investasi termasuk kedalam jenis ekonomi makro, dan merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB), atau Gross Domestic Produk (GDP).
- Konsumsi penduduk Indonesia sebagian besar merupakan konsumsi rumah tangga menjadi prasyarat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat kondisi wilayah yang tersebar dengan beragam potensi sumberdaya alam dan beragam kesenjangan yang terjadi antar wilayah maupun antar sektor. Selain itu, keberagaman sosial ekonomi penduduk Indonesia yang sangat tinggi menjadi penghambat dalam mengukur tingkat konsumsi.
Ø DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar